Tidur Bertemankan Sebelas Kardus Uang Tidur Bertemankan Sebelas Kardus Uang |Variety of Information and Business

Monday, September 19, 2011

Tidur Bertemankan Sebelas Kardus Uang

Yulianis adalah mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, induk perusahaan milik Muhammad Nazaruddin, yang menginap dua malam di satu kamar  Hotel Aston di Bandung, dengan betemenakan sebelas kardus uang dan sebelas orang,

Yulianis tidak berani keluar karena suasana lagi tegang, Yulianis diberi tugas oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Nazaruddin, untuk mencatat dan menyiapkan uang yang dibawanya. Uang itu ada yang berasal dari perusahaan Grup Permai sebesar Rp 30 miliar dan Rp 2 juta dollar Amerika Serikat , serta dari sumbangan sebanyak 3 juta dollar AS.
Uang tersebut merupakan hasil sumbangan dari berbagai orang, dan uang tersebut telah ada dan terkumpul sebulan sebelum menjelang kongres

ulianis enggan menyebutkan uang 3 juta dollar AS itu merupakan sumbangan dari siapa saja. Dia hanya menuturkan, uang sumbangan itu mulai terkumpul sejak satu bulan sebelum kongres.

Setiap ada uang sumbangan yang masuk, dia diminta oleh Nazaruddin untuk mencatat dan menukarkannya menjadi dollar AS agar lebih ringkas. Menurut Yulianis, uang itu dibawa dari Jakarta ke Bandung dengan iring-iringan beberapa mobil. Uang Rp 30 miliar disimpan dalam 10 kardus rokok dan dibawa dengan mobil boks, sedangkan uang dalam bentuk dollar AS disimpan dalam kardus lain dan dibawa dengan mobil lainnya.

"Saya mengendarai Honda CRV, di iringan paling belakang," tutur Yulianis.

Sesampainya di Hotel Aston Bandung, lanjut Yulianis, uang itu disimpan di sebuah kamar. "Saya lalu menunggu uang tersebut. Jika Pak Nazaruddin menelepon dan mengatakan butuh uang sekian, saya mencatat dan menyiapkannya. Nuril Anwar (mantan tenaga ahli Nazaruddin di DPR) yang kemudian akan datang dan mengambil uang itu," tutur Yulianis.

Yulianis mengaku tidak mengetahui uang itu dipakai untuk apa. Yang pasti, dari Rp 30 miliar uang perusahaan, diambil sebanyak Rp 600 juta. Sedangkan dari uang sumbangan sebesar 3 juta dollar AS, yang dipakai sebesar 1,8 juta dollar AS. Sementara uang dari Grup Permai sebesar 2 juta dollar AS masih utuh dan kemudian dibawa oleh Nazaruddin.
Yulianis lalu mengembalikan sisa uang perusahaan sebesar Rp 29,4 miliar ke kas perusahaan. Sementara itu, sisa uang sumbangan sebanyak 1,2 juta dollar AS dibawa oleh Neneng Sri Wahyuni, istri Nazaruddin.

Relate Post

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites